Kelompok Pembenihan Lele UPR Mina Dalem Sari, Jadikan Desa Peguyangan Kaja Sentra Pembenihan Lele
Desa Peguyangan Kaja Kecamatan Denpasar Utara setelah sebelumnya terkenal dengan pusat pengembangan jamur tiram, kini akan bertambah menjadi pusat pembenihan ikan lele. Hal tersebut tidak mustahil bisa terwujud mengingat telah adanya kelompok pembenihan lele Usaha Pembenihan Rakyat (UPR) Mina Dalem Sari yang telah berdiri sejak tahun 2008 telah mampu memasok benih lele hampir ke seluruh kabupaten/kota di Bali. Ini diungkapkan Ketua Kelompok UPR Mina Dalem Sari I Nyoman Nurdika saat ditemui dtempat pembenihan lele di Desa Peguyangan Kaja, Minggu (1/11).
“Pendirian kelompok ini awalnya atas saran Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar,” ujarnya. Saat pendirian kelompok ini beranggotakan 4 orang saja dan belum tahu bagaimana prospek pembenihan ikan lele. Namun setelah mendapat bimbingan terus dari Dinas Perikanan dan Kelautan manfaat pembenihan semakin dirasakan dapat menopang ekonomi keluarga. Bahkan sekarang dari 12 anggota kelompok pembenihan lele dijadikan mata pencaharian utama mengingat prospek pasar sangat menjanjikan. “Bahkan kami merasa sangat kewalahan untuk melayani pesanan dari kabupaten lain terkait benih ikan lele ini,” ujarnya.
Kelompok ini sedikit berbeda dengan kelompok lainnya mengingat semua pembenihan ini dilakukan oleh masing-masing anggota kelompok dengan biaya sendiri. Namun untuk pemasaran kelompok ini membantu pemasaran. Dan bila ada anggota kelompok yang ada masalah terkait dengan pembenihan anggota kelompok lain wajib membantunya. Dengan demikian kesinambungan untuk melakukan pembenihan bibit lele terus bisa dilaksanakan.
Menurut Nurdika setiap kelompok memiliki paling tidak 18 kolam pembenihan yang mana setiap kolam terdapat 10 ribu benih ikan lele. Untuk membuat benih setiap anggota kelompok juga memiliki induk masing-masin induk jantan 10 ekor dan induk betina 20 ekor. Dalam setahun induk-induk lele ini bertelor empat kali dimana sekali bertelor mampu bertelor mencapai 80 ribu telor. Dari jumlah tersebut yang berhasil hidup mencapai 50 persen saja. “Meningat benih ikan lele lumayan harganya yaitu Rp 150 per ekor dengan jumlah berhasil yang dihidup dapat membantu ekonomi ekeluarga,” jelasnya. Untuk pemasaran pihaknya tidak mengalami kesulitan karena para pembeli dari bebagai kabupaten langsung datang untuk mengambil benih tersebut.
Salah seorang anggota kelompok tersebut Guru Astri menambahkan sangat terbantu dengan adanya ternak benih lele ini. Bahkan ini menjadi pekerjaan untama untuk menopang ekonmi keluarga. Dari pembenihan lele ini telah mampu menyekolahkan anaknya bahkan meningkatkan ekonomi keluarganya.
Tokoh masyarakat Peguyangan Kaja yang juga anggota DPRD Kota Denpasar Wayan Sutama sangat mendukung keberadaan kelompok benih lele tersebut. Bahkan Ia kedapanya akan berkoordinasi dengan Dinas Perikanan Kota Denpasar untuk membantu peningkatan SDM anggota kelompok sehingga mampu terus berkembang. (Gst_humas)